Sebuah langkah revolusioner terjadi di dunia olahraga ketika klub sepak bola asal Swedia, FK Djarnholm, mengumumkan bahwa posisi presiden klub kini diisi oleh kecerdasan buatan bernama ELISA-X. Ini adalah pertama kalinya AI secara resmi diakui sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam manajemen tim profesional.
ELISA-X dikembangkan oleh perusahaan teknologi sport Swedia dengan algoritma canggih berbasis analisis big data dan machine learning. AI ini mampu mengevaluasi performa pemain, mengelola kontrak, hingga mengambil keputusan transfer berdasarkan efisiensi taktik dan kondisi pasar.
Dalam bulan pertamanya, ELISA-X menolak tawaran transfer mahal dari klub besar Jerman, dan justru merekrut dua pemain muda dari liga regional dengan potensi statistik tinggi. Hasilnya? FK Djarnholm mencatat tiga kemenangan beruntun pertama dalam lima musim terakhir.
Meski sempat menuai kontroversi—terutama dari fans yang meragukan sentuhan manusia dalam keputusan strategis—ELISA-X justru mendapat pujian karena transparansi dan kecepatannya dalam merespons dinamika klub.
Federasi Sepak Bola Swedia kini tengah mengkaji kemungkinan regulasi baru untuk menyambut “era presiden virtual”, karena beberapa klub lain juga mulai tertarik mengikuti jejak FK Djarnholm.